Pengertian
Layanan telematika adalah layanan
dial up ke Internet maupun semua jenis jaringan yang didasarkan pada sistem
telekomunikasi untuk mengirimkan data. Hal
tersebut berhubungan dengan layanan- layanan (service) yang ada pada
telematika.
Layanan Telematika dibagi menjadi 4, yaitu :
- Layanan Informasi
- Layanan Keamanan
- Layanan Context Aware dan Event Base
- Layanan Perbaikan
1. Layanan Informasi
Pengertian Layanan Informasi adalah penyampaian berbagai informasi kepada sasaran layanan
agar individu dapat memanfaatkan informasi tersebut demi kepentingan hidup dan
perkembangannya. Informasi adalah
salah satu aset penting yang sangat berharga bagi kelangsungan hidup suatu
organisasi/bisnis, pertahanan keamanan dan keutuhan negara, kepercayaan publik
atau konsumen, sehingga harus dijaga ketersediaan, ketepatan dan keutuhan
informasinya. Informasi dapat disajikan dalam berbagai format seperti: teks,
gambar, audio, maupun video.
Tujuan layanan informasi secara umum adalah agar
terkuasainya informasi tertentu sedangkan secara khusus terkait dengan fungsi
pemahaman (paham terhadap informasi yang diberikan) dan memanfaatkan informasi
dalam penyelesaian masalahnya. Layanan informasi menjadikan individu mandiri
yaitu memahami dan menerima diri dan lingkungan secara positif, objektif dan
dinamis, mampu mengambil keputusan, mampu mengarahkan diri sesuai dengan
kebutuhannya tersebut dan akhirnya dapat mengaktualisasikan dirinya.
Contoh :
- Laporan Cuaca (Weather) layanan yang memberikan laporan tentang informasi cuaca.
- Bursa Efek Jakarta (Jakarta Stock Exchange) layanan memberikan informasi yang lebih lengkap tentang perkembangan bursa kepada publik.
2.
Layanan Keamanan
Layanan keamanan adalah suatu yang sangat
penting untuk menjaga agar suatu data dalam jaringan tidak mudah terhapus atau
hilang. Sistem
dari keamanan ini juga membantu untuk mengamankan jaringan tanpa menghalangi
penggunaannya dan menempatkan antisipasi ketika jaringan berhasil ditembus.
Keamanan jaringan disini adalah memberikan peningkatan tertentu untuk jaringan.
Peningkatan keamanan jaringan ini dapat dilakukan terhadap :
a. Rahasia (Privacy)
Dengan banyak pemakai yang tidak dikenal pada jaringan
menebabkan penyembunyian data yang sensitive menjadi sulit.
b. Keterpaduan Data (Data Integrity)
Karena banyak node dan pemakai berpotensi untuk
mengakses system komputasi, resiko korupsi data adalah lebih tinggi.
c. Keaslian (Authenticity)
Hal ini sulit untuk memastikan identitas pemakai pada
system remote, akibatnya satu host mungkin tidak mempercayai keaslian seorang
pemakai yang dijalankan oleh host lain.
d. Convert Channel
Jaringan menawarkan banyak kemungkinan untuk
konstruksi convert channel untuk aliran data, karena begitu banyak data yang
sedang ditransmit guna menyembunyikan pesan.
3.
Layanan Context Aware dan Event Base
Di dalam ilmu komputer menyatakan bahwa perangkat
komputer memiliki kepekaan dan dapat bereaksi terhadap lingkungan sekitarnya
berdasarkan informasi dan aturan-aturan tertentu yang tersimpan di dalam
perangkat. Gagasan inilah yang diperkenalkan oleh SCHILIT pada tahun 1994 dengan istilah context-awareness.
Context-awareness adalah kemampuan layanan network untuk mengetahui
berbagai konteks, yaitu kumpulan parameter yang relevan dari pengguna (user)
dan penggunaan network itu, serta memberikan layanan yang sesuai dengan
parameter-parameter itu. Beberapa
konteks yang dapat digunakan antara lain lokasi user, data dasar user, berbagai
preferensi user, jenis dan kemampuan terminal yang digunakan user. Sebagai
contoh: ketika seorang user sedang mengadakan rapat, maka context-aware mobile
phone yang dimiliki user akan langsung menyimpulkan bahwa user sedang
mengadakan rapat dan akan menolak seluruh panggilan telepon yang tidak penting.
Dan untuk saat ini, konteks location awareness dan activity recognition yang merupakan
bagian dari context-awareness menjadi pembahasan utama di bidang penelitian
ilmu komputer.
Tiga
hal yang menjadi perhatian sistem context-aware menurut Albrecht Schmidt,
yaitu:
a. The Acquisition Of
Context
Hal ini berkaitan dengan pemilihan konteks dan
bagaimana cara memperoleh konteks yang diinginkan, sebagai contoh : pemilihan
konteks lokasi, dengan penggunaan suatu sensor lokasi tertentu (misalnya: GPS)
untuk melihat situasi atau posisi suatu lokasi tersebut.
b. The Abstraction And
Understanding Of Context
Pemahaman terhadap bagaimana cara konteks yang dipilih
berhubungan dengan kondisi nyata, bagaimana informasi yang dimiliki suatu
konteks dapat membantu meningkatkan kinerja aplikasi, dan bagaimana tanggapan
sistem dan cara kerja terhadap inputan dalam suatu konteks.
c. Application Behaviour
Based On The Recognized Context
Terakhir, dua hal yang paling penting adalah bagaimana
pengguna dapat memahami sistem dan tingkah lakunya yang sesuai dengan konteks
yang dimilikinya serta bagaimana caranya memberikan kontrol penuh kepada
pengguna terhadap sistem.
Empat Kategori
Aplikasi Context-Awareness Menurut Bill N. Schilit, Norman Adams, Dan Roy Want,
Yaitu :
a. Proximate Selection
Adalah sebuah teknik antarmuka yang memudahkan
pengguna dalam memilih atau melihat lokasi objek (benda atau manusia) yang
berada didekatnya dan mengetahui posisi lokasi dari user itu sendiri. Ada dua
variabel yang berkaitan dengan proximate selection ini, yaitu locus dan
selection, atau tempat dan pilihan.
b. Automatic Contextual Reconfiguration
Aspek terpenting dari salah satu contoh kasus sistem
context-aware ini adalah bagaimana konteks yang digunakan membawa perbedaan
terhadap konfigurasi sistem dan bagaimana cara antar setiap komponen
berinteraksi. Sebagai contoh, penggunaan virtual whiteboard sebagai salah satu
inovasi automatic reconfiguration yang menciptakan ilusi pengaksesan virtual
objects sebagai layaknya fisik suatu benda.
c. Contextual Informations And Commands
Kegiatan manusia bisa diprediksi dari situasi atau
lokasi dimana mereka berada. Sebagai contoh, ketika berada di dapur, maka
kegiatan yang dilakukan pada lokasi tersebut pasti berkaitan dengan memasak.
Hal inilah yang menjadi dasar dari tujuan contextual information and commands,
dimana informasi-informasi tersebut dan perintah yang akan dilaksanakan
disimpan ke dalam sebuah directory tertentu.
d. Context-Triggered Actions
Cara kerja sistem context-triggered actions sama
layaknya dengan aturan sederhana IF-THEN. Informasi yang berada pada klausa
kondisi akan memacu perintah aksi yang harus dilakukan. Kategori sistem
context-aware ini bisa dikatakan mirip dengan contextual information and
commands, namun perbedaannya terletak pada aturan-aturan kondisi yang harus
jelas dan spesifik untuk memacu aksi yang akan dilakukan.
4.
Layanan Perbaikan Sumber (Resource Discovery Service)
Layanan telematika yang terakhir adalah layanan
perbaikan sumber. Resource Discovery Service (RDS) adalah sebuah layanan yang berfungsi untuk penemuan layanan
utilitas yang diperlukan. The
RDS juga berfungsi dalam pengindeksan lokasi layanan utilitas untuk mempercepat
kecepatan penemuan. Layanan perbaikan sumber yang dimaksud adalah layanan perbaikan dalam sumber daya manusia (SDM).
SDM telematika adalah orang yang melakukan aktivitas yang
berhubungan dengan telekomunikasi, media, dan informatika sebagai pengelola,
pengembang, pendidik, dan pengguna di lingkungan pemerintah, dunia usaha,
lembaga pendidikan, dan masyarakat pada umunya. Konsep pengembangan sumber daya
manusia di bidang telematika ditujukan untuk meningkatkan kualitas, kuantitas
dan pendayagunaan SDM telematika dengan tujuan untuk mengatasi kesenjangan
digital, kesenjangan informasi dan meningkatkan kemandirian masyarakat dalam
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi secara efektif dan optimal.
Sasaran
utama dalam upaya pengembangan SDM telematika yaitu sebagai berikut:
-
Peningkatan kinerja
layanan public yang memberikan akses
yang luas terhadap peningkatan kecerdasan masyarakat, pengembangan demokrasi
dan transparasi sebagai katalisator pembangaunan.
-
Literasi masyarakat di
bidang teknologi telematika yang
terutama ditujukan kepada old generator dan today generation sebagai
peningkatan, dikemukakan oleh TAPSCOTT.
CONTOH LAYANAN
TELEMATIKA DI BIDANG PENDIDIKAN
Pada bidang pendidikan ini peran
telematika sangat lah berpengaruh besar dalam membantu dunia pendidikan,
seperti membuat program pembelajaran secara virtual, membuat buku-buku virtual
sehingga lebih praktis untuk dipelajari dan dibawa kemana-mana dan membua
pembelajaran lebih menarik.
Perkembangan yang sangat pesat dalam
telematika maka munculah berbagai jargon yang berwalan e, mulai dari e-book,e-learning,
e-library dan sebagainya. e itu berarti electronic. yang berarti
penggunaan teknologi informatika. Membuat pembelajaran lebih Real time, lebih
praktis dan lebih murah. Cukup dengan adanya jaringan Internet.
-
e-Book
e-book atau buku elektronik merupakan berupa buku yang
dapat dibuka dengan elektronik melalui komputer. ebook ini biasanya berupa file
yang isinya berupa informasi dari sebuah buku dalam bentuk yang ringkas. dengan
ebook kita dapat belajar melalui komputer, kita juga dapat menyimpan ebook sebanyak-banyaknya
tanpa harus membeli buku.
-
e-Learning
e-learning singkatan dari elektronik learning
merupakan cara baru media pembelajaran secara komputerisasi khususnya internet
dalam pembelajarannya. e-learning ini tidak selalu menggunakan internet tapi
juga ada pembelajaran meltimedia secara ofline. Banyak software e-learning saat
ini.
-
e-Library
e-library singkatan dari electronic library merupakan
perpustakaan yang sebagian besar bentuk bukunya adalah dalam bentuk format
digital dan hanya dapat di akses melalui komputer. perpustakaan tidak seperti
perpustakaan pada aslinya tetapi dalan virtual perpustakaan ini menyimpan semua
e-book dan kita dapat mengunduhnya secara gratis.
Menurut Miarso (2004) terdapat sejumlah pilihan
alternatif pemanfaatan di bidang pendidikan.
a.
Perpustakaan
Elektronik
Perpustakaan yang biasanya arsip-arsip buku dengan di
Bantu dengan teknologi informasi dan internet dapat dengan mudah mengubah
konsep perpustakaan yang pasif menjadi agresif dalam berinteraksi dengan
penggunanya. Homepage dari The Library of Congress merupakan salah satu
perpustakaan yang terbesar di dunia. Saat ini sebagian informasi yang ada di
perpustakaan itu dapat di akses melalui internet.
b.
Surat Elektronik
(email)
Dengan aplikasi sederhana seperti email maka seorang
dosen, pengelola, orang tua dan mahasiswa dapat dengan mudah berhubungan. Dalam
kegiatan di luar kampus mahasiswa yang menghadapi kesulitan dapat bertanya
lewat email.
c.
Ensiklopedia
Sebagian perusahan yang menjajakan ensiklopedia saat
ini telah mulai bereksperimen menggunakan CD ROM untuk menampung ensiklopedia
sehingga diharapkan ensiklopedia di masa mendatang tidak hanya berisi tulisan
dan gambar saja, tapi juga video, audio, tulisan dan gambar, dan bahkan
gerakan. Dan data informasi yang terkandung dalam ensklopedia juga telah mulai
tersedia di internet. Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan maka data dan
informasi yang terkandung dalam ensiklopedi elektronik dapat diperbaharui.
d.
Sistem Distribusi
Bahan Secara Elektronis ( digital )
Dengan adanya sistem ini maka keterlambatan serta
kekurangan bahan belajar bagi warga belajar yang tinggal di daerah terpencil
dapat teratasi. Bagi para guru SD yang mengikuti penyetaraan D2, sarana untuk
mengakses program ini tdk menjadi masalah karena mereka dapat menggunakan
fasilitas yang dimiliki kantor pos yang menyediakan jasa internet.
e.
Tele-edukasi dan Latihan
Jarak Jauh dalam Cyber System
Pendidikan dan pelatihan jarak jauh diperlukan untuk
memudahkan akses serta pertukaran data, pengalaman dan sumber daya dalam rangka
peningkatan mutu dan keterampilan professional dari SDM di Indonesia. Pada
gilirannya jaringan ini diharapkan dapat menjangkau serta dapat memobilisasikan
potensi masyarakat yang lain, termasuk dalam usaha, dalam rangka pembangunan
serta kelangsungan kehidupan ekonomi di Indonesia, baik yang bersifat
pendidikan formal maupun nonformal dalam suatu “cyber system”.
f.
Pengelolaan Sistem
Informasi
Ilmu pengetahuan tersimpan dalam berbagai bentuk
dokumen yang sebagian besar tercetak dalam bentuk buku, makalah atau laporan
informasi semacam ini kecuali sukar untuk diakses, juga memerlukan tempat
penyimpanan yang luas. Beberapa informasi telah disimpan dalam bentuk disket
atau CD ROM, namun perlu dikembangkan lebih lanjut sistem agar informasi itu
mudah dikomunikasikan. Mirip halnya dengan perpustakaan elektronik, informasi
ini sifatnya lebih dinamik (karena memuat hal-hal yang mutakhir) dapat dikelola
dalam suatu sistem.
g.
Video Teleconference
Keberadaan teknologi ini memungkinkan siswa atau
mahasiswa dari seluruh dunia untuk dapat berkenalan, saling mengenal bangsa di
dunia. Teknologi ini dapat digunakan sebagai sarana diskusi, simulasi dan dapat
digunakan untuk bermain peran pada kegiatan pembelajaran yang berfungsi
menumbuhkan kepercayaan diri dan kerjasama yang bersifat sosial.
Sumber :
- http://id.wikipedia.org/wiki/Telematika
- http://vianis117.blogspot.com/2014/10/layanan-telematika.html